Minggu, 25 Maret 2012

BUKAN MAHASISWA BIASA : BUKAN HANYA AMANAT ORANG TUA TAPI JUGA AMANAT MASYARAKAT

Mahasiswa adalah seorang yang telah terdaftar di perguruan tinggi dan menjalani pendidikan semester demi semester untuk mencapai kesuksesan semata dan mendapatkan gelar. Tetapi pada dasarnya makna mahasiswa tidak sesempit itu. Terdaftar sebagai pelajar di sebuah perguruan tinggi hanyalah syarat administratif menjadi mahasiswa. Menjadi mahasiswa mengandung pengertian yang lebih luas dari sekedar masalah administratif.
Fenomena yang berkembang menunjukkan bahwa langkah modernisasi di Indonesia dengan pembangunan sebagai ideologinya telah memenjarakan mahasiswa. Akibatnya, mahasiswa mengalami kegamangan atas dirinya maupun peran-peran kemasyrakatan yang semestinya diambil. Mahasiswapun tidak lagi memiliki kesadaran kritis dan bahkan sebaliknya bersikap apatis.
Mahasiswa yang diharapkan akan menjadi pelopor bagi kemajuan dan penopang keberlangsung hidup masyarakatnya, memerlukan jauh lebih dari sekedar kuliah di kelas dan menghafal apa yang dikatakan dosen. Sejak awal seorang mahasiswa harus membiasakan diri berkutat dengan berbagai persoalan dalam masyarakat sebab persoalan-persoalan itu nantinya akan jadi persoalannya. Menjadi mahasiswa berarti menjadi orang yang terlibat dalam persoalan-persoalan masyarakatnya.
Permasalahan mahasiswa lainnya adalah lingkungan dan kondisi keluarga. Ketika lingkungan kita selalu monoton dan bersifat statis maka tidak ada perkembangan dan pergerakan. Kemudian kondisi keluarga, dimana pada posisi mahasiswa dihadapakan dengan masalah keuangan, penyimpangan perilaku atau mungkin pergaulan yang tanpa kontrol dari keluarga. Keluarga yang sibuk dengan urusanny sendiri menyebabkan sebagian mahasiswa lebih apatis dan tidak peka dengan lingkungan sekitar dan hanya memikirkan diri sendiri.
Mahasiswa memang menjadi komunitas yang unik di mana dalam catatan sejarah perubahan selalu menjadi garda terdepan dan motor penggerak perubahan. Mahasiswa di kenal dengan jiwa patriotnya serta pengorbanan yang tulus tanpa pamrih . Namun hanya sedikit rakyat Indonesia yang dapat merasakan dan punya kesempatan memperoleh perndidikan hingga ke jenjang ini karena system perekomian di Indonesia yang kapitalis serta biaya pendidikan yang begitu mahal sehingga kemiskinan menjadi bagian hidup rakyat ini.
Mahasiswa merupakan bagian terpenting dalam perubahan bangsa, ide dan kreativitas pemikiran mahasiswa merupakan bagian perkembangan bangsa. Mahasiswa tidak hanya duduk mendengarkan dan belajar di dalam ruangan, setelah itu ke kantin dan pulang ke kost ataupun rumah. Namun pada dasarnya mahasiswa itu lebih dari sekedar belajar, paling tidak ada empat fungsi mahasiswa dalam tanggung jawab serta peranannya dalam kehidupan.
Empat fungsi mahasiswa sebagai peran sentral dalam kehidupan adalah Agent Of Change (Agen Perubah), Iron Stock (Stok Besi), Social Control (Kontrol Sosial) dan Moral Force (Pembentuk Moral). Keberlanjutan dari mahasiswa itu sendiri merupakan cadangan dan aset bagi negara untuk masa yang akan datang. Estafet pergerakan ini akan dilanjutkan oleh mahasiswa yang mempunyai kekuatan dan kemampuan dalam manajemen diri.
Agent Of Change, pada hakikatnya mahasiswa adalah agen perubah. Sebagai seorang yang berpendidikan dan pengetahuan tinggi tentu ditangan mahasiswa ini dapat mengubah bangsa. Dengan Ilmu yang dimiliki mampu menciptakan inovasi dan kreativitas, mempunyai daya saing tinggi, mengubah perilaku yang tidak baik dikalangan politikus, menjadikan bangsa lebih baik dengan penuh semangat dan menciptakan kondisi yang lebih baik. Sejarah telah membuktikan, bahwa perubahan besar terjadi di tangan generasi muda mulai dari zaman nabi, kolonialisme, reformasi, dan lain sebagainya. Maka dari itu, mahasiswa dituntut bukan hanya menjadi agen perubahan saja, melainkan pencetus perubahan itu sendiri yang tentunya ke arah yang lebih baik.
Iron Stock, Peranan mahasiswa yang tak kalah penting adalah iron stock atau mahasiswa dengan ketangguhan idealismenya akan menjadi pengganti generasi-generasi sebelumny, tentu dengan kemampuan dan akhlak mulia. Dikatakan Iron Stock karena sifat besi itu sendiri yang berkarat dalam waktu lama, sehingga diperlukan pengganti besi-besi sebelumnya. Filosofi ini dapat dibenarkan, karena manusia yang disimbolkan sebagai besi tentu akan mati dan kehilangan tenaganya, maka dari itu dibutuhkan generasi manusia baru sebagai pengganti yang lebih baik. Dapat dikatakan, bahwa mahasiswa adalah aset, cadangan, dan harapan bangsa masa depan. Peran organisasi kampus tentu mempengaruhi kualitas mahasiswa, kaderisasi yang baik dan penanaman nilai yang baik tentu akan meningkatkan kualitas mahasiswa yang menjadi calon pemimpin masa depan. Sebagai mahasiswa yang memegang kendali terbesar dan terbaik mempunyai potensi yang besar untuk menjalankan roda organisasi tingkat negara. Tidak selamanya pemerintahan ataupun pengendali negara dipegang oleh orang itu saja pasti akan ada regenerasi. Generasi penerus tersebut didapat dari mahasiswa.
Social Control, Peran mahasiswa sebagai kontrol sosial terjadi ketika ada yang tidak beres atau ganjil dalam masyarakat dan pemerintah. Mahasiswa dengan gagasan dan ilmu yang dimilikinya memiliki peranan menjaga dan memperbaiki nilai dan norma sosial dalam masyarakat. Mahasiswa harus menumbuhkan solidaritas sosial, solidaritas yang tidak dibatasi oleh sekat-sekat kelompok, namun solidaritas sosial yang universal secara menyeluruh serta dapat melepaskan keangkuhan dan kesombongan. Mahasiswa tidak bisa melihat penderitaan orang lain, tidak bisa melihat poenderitan rakyat, tidak bisa melihat adanya kaum tertindas dan di biarkan begitu saja. Mahasiswa dengan sifat kasih dan sayangnya turun dan memberikan bantuan baik moril maupun materil bagi siapa saja yang memerlukannya. Dengan memberikan bantuan baik secara moril maupun meteril serta pemikirannya serta ikut mencarikan solusi dari suatu permasalahan sosial menjadikan betapa peran sosial mahasiswa jauh dari pragmatisme dan rakyat dapat merasakan bahwa mahasiswa adalah bagian yang tak dapat terpisahkan dari rakyat. Walaupun upaya yang sistimatis untuk memisahkan mahasiswa dari rakyat telah dan dengan gencar dilakukan oleh pihak – pihak yang tidak ingin rakyat ini cerdas dan sadar akan problematika masyarakat yang terjadi. Betapa pentingnya peranan mahasiswa bagi masyarakat, betapa berharganya peran mahasiswa mengkritik apa yang salah dari pemerintah. Dengan demikian peranan mahasiswa bukan hanya bagi negara, melainkan masyarakat. Pergerakan mahasiswa bukan hanya sekedar turun ke jalan saja, melainkan harus lebih substansial lagi yaitu diskusi, kajian dan lain sebagainya. Bukan hanya itu, sifat peduli terhadap rakyat juga dapat ditunjukkan ketika mahasiswa dapat memberikan bantuan baik secara moril dan materil bagi siapa saja yang membutuhkannya.
Moral Force, Mahasiswa dalam kehidupannya dituntut untuk dapat memberikan contoh dan teladan yang baik bagi masyarakat. Hal ini menjadi beralasan karena mahasiswa adalah bagian dari masyarakat sebagai kaum terpelajar yang memiliki keberuntungan untuk menempuh pendidikan yang lebih tinggi. Banyak kegiatan mahasiswa yang berorientasi pada kehidupan hedonisme (hura – hura dan kesenanggan). Amanat dan tanggung jawab yang telah dipegang oleh mahasiswa sebagai kaum terpelajar telah ditinggalkan begitu saja. Jika ini terjadi, kegiatan mahasiswa bukan lagi berorientasi pada rakyat, hal ini pasti akan menyebabkan generasi pengganti hilang. Maka dari itu, peran moral force sangat dibutuhkan bagi mahasiswa Indonesia yang secara garis besar memiliki goal menjadikan negara dan bangsa ini lebih baik. Mahasiswa dengan segala keunikan dan kelebihannya masih sangat rentan, sebab posisi mahasiswa yang dikenal sebagai kaum idealis harus berdiri tegap di antara idealisme mereka dan realita kenyataan. Realita ini yang ada dalam masyarakat, di saat mahasiswa tengah berjuang membela idealisme mereka, tenyata di sisi lain realita yang terjadi di masyarakat semakin buruk. Saat mahasiswa berpihak pada realita, ternyata secara tak sadar telah meninggalkan idealisme dan ilmu yang seharusnya di implementasikan. Inilah yang menjadi paradoks mahasiswa saat ini. Mahasiswa yang dalam kehidupanya tidak dapat memberikan contoh dan keteladanan yang baik berarti telah meninggalkan amanah dan tanggung jawab sebagai kaum terpelajar. Jika hari ini kegiatan mahasiswa berorientasi pada hedonisme (hura – hura dan kesenanggan) maka berarti telah berada persimpangan jalan. Jika mahasiswa hari ini lebih suka mengisi waktu luang mereka dengan agenda rutin pacaran tanpa tahu dan mau ambil tahu tentang peruban di negeri ini, jika hari ini mahasiswa lebih suka dengan kegiatan festival musik dan kompetisi (entertaiment) dengan alasan kreatifitas, dibanding memperhatikan dan memperbaiki kondisi masyarakat dan mengalihkan kreatifitasnya pada hal – hal yang lebih ilmiah dan menyentuh kerakyat maka mahasiswa semacam ini adalah potret “generasi yang hilang “yaitu generasi yang terlena dan lupa akan tugas dan tanggung jawabnya sebagai seorang pemuda dan mahasiswa.
Dengan demikian peranan dan tanggung jawab sebagai seorang mahasiswa sangatlah penting, tidak hanya mengikuti arus, menerima realita dan mengikuti perkuliahan di kelas tetapi lebih dari itu mahasiswa adalah seorang yang selain mempunyai intelektual tapi juga peka terhadap masyarakat.
(Badriansyah)

Sabtu, 10 Maret 2012

PROPOSAL HIDUP

Nah ini mimpiku, agak aneh sih,tapi coba lah kali aja ada yang tembus proposal ini..syukur-syukur berhasil semua..ketawa boleh lihat tulisan ini,tapi jangan nangis yee klo 5 atau 10 tahun kedepan ini menjadi nyata..nyokk lihat proposal hidup ane..
Ada 6 gelar yang saya ingin menyemat kepada diri saya di masa depan nanti:
1. Guru besar di Fakultas Pertanian : di masa depan saya meraih gelar Profesor dan Doktor setelah sebelumnya meraih gelar Sarjana Pertanian.
2.Menteri Pertanian : Tekad saya sebagai pejabat tinggi yang Pro rakyat, bersih dari korupsi dan mengedepankan kepentingan golongan kecil serta terjun ke lapangan.
3. Ulama Inspirator : Saya sebagai ulama dengan gelar Kiai Haji, memiliki sebuah pesantren terpadu, sekaligus memiliki lembaga training yang menginspirasi perubahan pada banyak individu.
4. Penulis Produktif : Saya menciptakan banyak karya tulis produktif yang menginspirasi perubahan bangsa serta pengalaman hidup dan mencetak buku hasil karya kiat-kiat bisnis, maupun buku motivasi dan ilmiah.
5. Pengusaha Sukses : Untuk penghidupam saya berharap menggantungkan diri dari bisnis, bukan dari menjadi dosen atau yang lain. Sehingga aktivitas saya sebagai karyawan dapat menjadi lahan amal. Saya akan memiliki korporasi bisnis, meliputi taman bacaan, toko buku, percetakan, pabrik pengolahan karet, dan lainnya.
6. Konsultan : Sebagai orang yang mempunyai banyak pengetahuan saya ingin menjadi konsultan yang ternama, dan setiap orang ingin membuat proyek membutuhkan saya dalam menganalisis kelayakan usahanya.
Pada tahun 2012
Menjadi mahasiswa berprestasi tingkat nasional, Menguasai Bahasa Asing (Inggris dan Arab), Lulus Wisuda dengan predikat Dengan Pujian, Membuat suatu bisnis dengan Skala Besar, Mendapatkan Beasiswa S2 ke Institut Pertanian Bogor, Sukses sebagai Penanggung Jawab Dakwah SMP dengan membuat pedoman ROHIS SMP se kabupaten Ogan Ilir, Membeli Sepeda motor dengan kerja keras sendiri, Menjadi Dosen di Universitas Sriwijaya, Pergi ke luar negeri bersama pejabat ataupun cendekiawan.
Pada tahun 2013
Saya akan menjadi dosen di Universitas Sriwijaya, di kampus tersebut saya akan mengabdikan diri selain menjadi dosen, juga sebagai guru di SMP Seri Tanjung yang semasa kuliah dulu saya mengabdi, mencetak kader yang kuat dan menjadikan SMP maupun Universitas Berkualitas, malamnya menjadi guru ngaji bagi anak-anak Desa Saya. Saya juga ingin membayar Ongkos Naik haji ayah dan Ibu. Ingin mempunyai mobil dan membangunkan Rumah yang layak untuk ayah dan ibu, dan saya lulus S2 di Institut Pertanian Bogor dengan predikat Cumloude/Dengan Pujian serta mendapatkan Beasiswa S3 ke London.
Pada tahun 2014
Saya menjadi konsultan di bagian pertanian, saya akan membuat Pabrik di beberapa tempat di kabupaten Ogan Ilir, Mengembangkan Bisnis yang saya bangun di tahun 2012, Mengelilingi Seluruh Wisata di Indonesia bersama orang tua dan karyawan saya. Menjadi Direktur utama dengan pasar menembus ke luar negeri. Membangun Sekolah Gratis bagi yang tidak mampu, dan saya telah mendapatkan gelar Ph.D di belakang gelar sebelumnya sehingga saya sudah menamatkan studi S3 di london dengan predikat dengan Pujian.
Pada tahun 2015
Saya akan menikah di Tanah Suci Mekkah, Istri saya adalah seorang wanita sederhana dari keluarga harmonis yang biasa-biasa saja. Dia cantik namun natural, berprofesi sebagai guru sekolah, hafizah, qori’ah, shaleha yang mengelola 2 perhalaqahan, berdomisili di Desa Seri Tanjung ataupun wilayah Sekitar, dan lebih muda 1, 2 atau 3 tahun dari saya. Saya akan mengajak isteri saya mendirikan pondok pesantren di desa. Mengajarkan Siswa untuk belajar dan berwirausaha. Berusaha jadi suami yang bertanggung jawab, dan menjadi Dosen yang berkualitas setalah pulang dari london dan membagi Ilmu kepada semua golongan mulai dari petani sampai pengusaha.
Pada tahun 2016
Saya telah menunaikan ibadah haji bersama isteri saya, orang tua saya dan mertua saya. Saat itu saya telah memiliki keluarga sakinah mawaddah wa rahmah dengan 1 istri dan 1 anak shaleh/a. Saya juga memiliki 50 anak asuh di rumah sederhana yang saya bangun, rumah yang tidak megah, namun nyaman dan asri dipenuhi keceriaan para penghuninya. Saya telah dikenal sebagai kiai di pondok pesantren sendiri. Saya telah dikenal sebagai seorang Entrepreneurship yang sukses. Selain itu aktif sebagai Inspirator motivator, dan tetap produktif menulis sejarah perjuangan hidup.
Pada tahun 2017
Impian saya yang terpendam untuk keliling berbagai Negara bersama Isteri, Orang tua dan mertua. Saya akan bertualang ke Amerika, Inggris, Spanyol, Italia, Palestina, Mesir, Jerman. Saya akan membuka bisnis dan pabrik di luar negeri. Minimal 3 cabang.
Pada tahun 2018
Saya telah memiliki 3 Anak dan tetap setia dengan 1 Isteri. Anak pertama laki-laki yang shaleh yang sudah bisa membaca al-qur’an, anak kedua perempuan yang shaleha yang sudah pakai jilbab dan yang terakhir anak laki-laki yang shaleh. Dan pada saat ini saya telah dikenal sebagai Pengusaha sukses di mancanegara, Dosen Terbaik di Indonesia, Kiai dan Ulama terkemuka di Indonesia, Konsultan terbaik di Asia, dan Menjadi Penulis terbaik serta Menjadi Suami terbaik bagi isteri saya, Menantu Terbaik bagi mertua saya dan Menjadi Anak kebanggan bagi orang tua saya. Dan dengan kesuksesan serta pemikiran saya maka saya ditarik menjadi Menteri Pertanian RI pada zaman setelah Susilo Bambang Yudhoyono.
hahahahaa nah itu gambaran sampe 6 tahun kedepan dak ad yang dak mungkin man jadda wajada...