Senin, 28 Januari 2013

LOMBA KARYA TULIS DAN PENYIARAN

Tema : Pengembangan Wisata Sejarah Pabrik Gula : Potensi Bisnis dan Pemasarannya 
Taman Pabrik Ramah Lingkungan (Sejarah, IPTEK, dan Rekreasi) 

OLEH : BADRIANSYAH, S.P. 
Indonesia adalah negara multikultural dengan keanekaragaman agama, adat istiadat, budaya, dan suku bangsa. Keanekaragaman tersebut merupakan kekayaan dan aset yang sangat berharga. Berbagai kekayaan alam baik yang terdapat di darat, laut, flora, fauna dan berbagai hasil tambang yang semuanya merupakan sumber daya alam. Sejarah lokal adalah studi tentang kehidupan masyarakat atau khususnya komunitas dari suatu lingkungan sekitar (neighnorhood) tertentu dalam dinamika perkembangannya dalam berbagai aspek kehidupan manusia (Supardi, 2010). 
Sejarah adalah topik ilmu pengetahuan yang sangat menarik. Tidak hanya itu, sejarah juga mengajarkan hal-hal yang sangat penting, terutama mengenai: keberhasilan dan kegagalan dari para pemimpin kita, sistem perekonomian yang pernah ada, bentuk-bentuk pemerintahan, dan hal-hal penting lainnya dalam kehidupan manusia sepanjang sejarah. Dari sejarah, kita dapat mempelajari apa saja yang mempengaruhi kemajuan dan kejatuhan sebuah negara atau sebuah perusahaan. Kita juga dapat mempelajari latar belakang alasan kegiatan perusahaan, pengaruh dari filsafat sosial, serta sudut pandang budaya dan teknologi yang bermacam-macam, sepanjang zaman (Hamid, 2010). 
Taman merupakan sebuah areal yang berisikan komponen material keras dan lunak yang saling mendukung satu sama lainnya yang sengaja direncanakan dan dibuat oleh manusia dalam kegunaanya sebagai tempat penyegar dalam dan luar ruangan. Taman dapat dibagi dalam taman alami dan taman buatan. Taman yang sering dijumpai adalah taman rumah tinggal, taman lingkungan, taman bermain, taman rekreasi, taman botani (Wikipedia, 2013). 
PT Perkebunan Nusantara X yang berlokasi di Surabaya, Jawa Timur adalah salah satu BUMN yang mempunyai potensi untuk mengembangkan wisata sejarah pabrik gula. Pabrik gula PTPN X merupakan warisan kolonial belanda dimana rata-rata alat dan mesin produksi pembuatan gula merupakan peninggalan sejak zaman belanda. Tidak hanya itu bangunan pabrikpun tidak terlalu banyak berubah, sehingga ini menjadi keunggulan tersendiri bagi PTPN X dalam hal pengembangan wisata sejarah pabrik gulanya. Kepeduliannya terhadap masyarakat sekitar serta lingkungan akan membuat perusahaan ini akan bermanfaat tidak dari segi keuntungan semata melainkan bermanfaat untuk semua kalangan. Banyak bangunan kuno peninggalan zaman Belanda memiliki nilai historis yang sangat tinggi. Salah satunya adalah pabrik gula peninggalan Pemerintah Kolonial Belanda. Baru-baru ini PT Perkebunan Nusantara X mulai mengembangkan program wisata sejarah di 11 pabrik gula peninggalan Pemerintah Kolonial Belanda. Sebanyak 11 pabrik gula PTPN X yang tersebar di Sidoarjo, Mojokerto, Jombang, Nganjuk Kediri, dan Tulungagung, sebagian besar kondisi bangunan dan mesin produksinya masih asli buatan tahun 1800 hingga 1900-an (Rekohadi,2012). 
Masih sedikitnya peran dalam kebermanfaatan dalam khalayak ramai yang semuanya belum terasa pengaruh dengan adanya PTPN ini, serta terus berusaha mempertahankan sejarah perkebunan gula ini agar generasi berikutnya terutama anak-anak telah diberikan pengetahuan tentang pabrik sejak dini. Hal ini yang menjadi latar belakang saya dalam solusi alternatif dan mudah diterapkan oleh PTPN X di Surabaya Jawa Timur. Solusinya adalah dibangunnya “Taman Pabrik Ramah Lingkungan (Sejarah, IPTEK, dan Rekreasi).” Langkah Strategis Pencapaian Program 
1. Pembebasan Lahan
Pembebasan Lahan disini bukan untuk mencari lahan baru yang dibuat khusus taman, melainkan lahan perkebunan itu sendiri yang mungkin strategis dalam pembuatannya. Jangan pikirkan berapa kerugian atau mengurangi keuntungan perusahaan, tapi pikirkan betapa sangat bermanfaatnya lahan itu jika dibuat taman pabrik untuk masyarakat umum. 
2. Pembangunan Taman Ramah Lingkungan
Setelah lahan disiapkan, proses pembangunan taman dimulai, mulailah didepan taman dengan dibangun museum sejarah, isinya mulai dari alat dan mesin yang bersejarah sampai sejarah berdirinya pabrik dengan ada petugas pemandu yang ada didalam museum itu sebagai sumber informasi sejarah, ini bermanfaat untuk pengetahuan sejarah dan sebagai ilmu untuk pelajar ataupun mahasiswa sekitar. Kemudian di bagian belakang museum sejarah dibangun sebuah taman dari berbagai jenis tanaman, aneka tempat bermain anak-anak balita sampai tempat-tempat bersantai keluarga dimana bisa semua orang melepas penat mereka. 
3. Perawatan dan Penataan Taman Ramah Lingkungan secara Berkelanjutan
Setelah pembangunan taman ramah lingkungan selesai dan diaplikasikan, tentu taman tersebut tidak dibiarkan begitu saja, perlu perawatan yang intensif dan berkelanjutan. Disini bisa diberikan lowongan kerja bagi masyarakat setempat yang masih pengangguran untuk merawat taman tersebut. Dengan adanya perawatan tentu taman ini tidak akan pernah mati dan akan banyak orang yang tertarik dengan PT Perkebunan Nusantara X serta satu lagi Sejarah PT Perkebunan Nusantara X tidak akan pernah hilang seiringnya waktu. 
4. Pelayanan secara baik
Masyarakat adalah tamu suatu perusahaan perkebunan, dalam hal ini dengan adanya Taman Ramah Lingkungan pelayanan petugas terhadap pengunjung lebih ramah, penyediaan sarana dan prasarana lebih lengkap serta keamanan tempat dan kondisi lingkungan terjaga dengan baik. 
Kesimpulan 
Dengan adanya Taman Ramah Lingkungan akan membuat PTPN X punya nilai lebih baik dalam kepedulian terhadap masyarakat, mengenalkan sejarah, memberikan kenyamanan rekreasi bagi keluarga serta menciptakan lapangan pekerjaan bagi pengangguran. 
 Referensi : 
Anonim. 2013. http://id.wikipedia.org/wiki/Taman, (diakses 28 Januari 2013) 
Hamid, Hasan s. 2010. pendidikan sejarah local untuk pengembangan potensi kemanusiaan peserta didik, http://file.upi.edu/Direktori/B%20-%20FPIPS/JUR.%20PEND.%20SEJARAH/194403101967101%20-%20SAID%20HAMID%20HASAN/Makalah/Pendidikan%20%20Sejarah%20Untuk%20Pengembangan%20Potensi%20Kemanusiaan.pdf.html, (diakses 28 Januari 2013) 
Rekohadi, Dyan. 2012. 11 Pabrik Gula Jadi Heritage. (Diakses 28 Januari 2013). http://www.tribunnews.com/2012/06/16/11-pabrik-gula-jadi-wisata-heritage 
Supardi. 2010. Pendidikan sejarah lokal Dalam konteks multikulturalisme, http://supardi. journal.uny.ac.id/index.php/cp/article/view/395/html, (diakses 28 Januari 2013)